Thursday, July 25, 2019

Soal Uji Kompetensi Radiografi (Processing Film Radiografi) Edisi 11

Soal Uji Kompetensi (UKOM) Radiografi (Processing Film Radiografi) Edisi 11



Hai teman-teman sahabat ukom-radiografer.blogspot.com semuanya. Bertemu lagi dengan kita yang tidak bosan-bosannya memberikan latihan soal radiologi bagi teman-teman radiograer semuanya. Dibawah ini telah kami siapkan contoh soal radiologi dengan sub. soal mengenai "Processing Film Radiografi" yang kami sajikan dengan kunci jawabannya


Soal Uji Kompetensi Radiografi (Processing Film Radiografi) Edisi 11
Soal Uji Kompetensi (UKOM) Radiografi (Processing Film Radiografi) Edisi 11

Dibawah ini kami siapkan 3 buah soal UKOm Radiografer tentang Processing Film Radiografi. Selamat belajar yaa teman-teman dan terus berlatih dari blog kita ini yaa.


1. Film yang sebelumnya sudah melalui proses photo dengan disinari oleh x-ray yang dilakukan oleh radiografer, kemudian diproses di kamar gelap. Pada kamar gelap proses pencucian menggunakan 3 cairan yaitu fixer, developer dan air dan proses pencatatannya hanya membutuhkan waktu 3 menit kurang sehingga penggunaan waktu relative lebih efisien. Pengoperasian cetak film pada mesin ini dibantu oleh motor yang berfungsi sebagai penggerak gigi (gear) yang kemudian memutarkan roll yang membawa film pada bak developer, fixer dan air.

Metode apa yang dilakukan radiografer tersebut?

a. Manual processing
b. Fixer processing
c. Automatic processing
d. Developer processing
e. Washing

Jawaban : c. Automatic processing
Pembahasan :
Automatic processing mempunyai pengertian pengolahan film yang dilajukan secara otomatis dengan menggunakan mesin pengolahan film untuk melakukan pekerjaan pengolahan film yang biasanya dilakukan oleh manusia.



2. Dalam teknik radiografi terdapat dua macam proses pencucian film, yaitu manual processing dan automatic processing. Seorang radiographer diharuskan mengetahui teknik keduanya agar tidak terjadi kesalahan dalam pengerjaan processing film radiografi tersebut. Pada processing automatic juga dikenal istilah dry to dry.

a. Film masuk dalam keadaan kering dan keluar dalam keadaan basah
b. Film masuk dalam keadaan basah dan keluar dalam keadaan kering
c. Film masuk dalam keadaan basah dan keluar dalam keadaan basah
d. Film masuk dalam keadaan kering dan keluar juga dalam keadaan kering.
e. Film masuk dalam keadaan setengah basah dan keluar dalam keadaan kering

Jawaban : d. Film masuk dalam keadaan kering dan keluar juga dalam keadaan kering.
Pembahasan :
Cukup jelas



3. Dalam teknik radiografi konvensional terdapat beberapa prosedur salah satunya prosedur dalam processing film yang yang harus di patuhi. Yang didalam prosedur tersebut tentunya mempunyai fungsi-fungsi tertentu.

Apa saja fungsi dan kegunaannya?

a. Mengubah bayangan tampak menjadi bayangan laten.
b. Melunakan Emulsi Film radiografi
c. Meluruhkan perak halogen yang belum terexsposi kedalam larutan Fixer.
d. Pembentukan bayangan tampak menjadi tidak permanen
e. Meluruhkan perak halogen yang sudah terexposi kedalam larutan developer.

Jawaban : c. Meluruhkan perak halogen yang belum terexsposi kedalam larutan Fixer.
Pembahasan :
Fixing
Proses fising di lakukan bertujuan untuk melarutkan dan menghilangkan kristal silver halide dari emulsi film, Menghentikan proses pembangkitan sehingga tidak ada lagi proses perubahan bayangan pada film serta Menyamak emulsi agar tidak mudah rusak.
Dalam proses fixing ada eberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas fixer yakni kandungan larutan fixer, suhu fixer dan waktu fixer. Larutan fixer memiliki beberapa kandungan di dalamnya, diantanya :
  • Clearing Agent
    Mengubah atau melarutkan butiran Kristal perak bromide (AgBr) yang tidak terekspose pada saat penyinaran menjadi komponen yang larut dalam air. Adapun sifat bahannya adalah Bereaksi dengan perak halogen dan membentuk komponen yang larut dalam air, tidak merusak gelatin serta tidak memberi pengaruh/efek terhadap gas yang terbentuk. Bahan yang biasa digunakan seperti Ammonium thiosulfate (NH4)2 S2 O3 serta Sodium Thiosulfat Na2S2O3 .
  • Acidifier
    pH asam diperlukan untuk memungkinkan difusi thiosulfate kedalam emulsi film dan kompleks silver thiosulfate keluar dari emulsi film. Kondisi larutan fixer yang asam akan meng-inaktifasi developing agent yang terbawa dalam emulsi film.
  • Preservative
    Meskipun bahan yang digunakan sebagai accelerator adalah acid lemah namun tetap terjadi decomposisi hypo dan penglepasan unsur S, untuk mencegah digunakannya unsur sulfit sebagai stabilisator.  Pada fixer untuk stabilisator /preservative adalah pasangan  acetic acid dan selfit sebagai alternatif sering digunakan bahan yang dapat berfungsi keduanya.  Sebagai acidifisasi dan stabilisator  yaitu Sodium Meta Sulfit (NaHSO3) dan Potassium Meta Sulfit (KHSO3)
  • Hardener
    Berfungsi untuk mengeraskan emulsi yang mengalami pembengkakan.
    Bahan-bahanya :
    • Chrom potassium alum Sangat efektif pada larutan yang masih segar, aksi penyamakan cepat turun meskipun fikser tidak digunakan, bekerja efektif dibawah pH 4,7 yaitu 3,5-4,7.  Cocok digunakan untuk fikser  yang siap pakai.
    • Potassium allum Tahan lama, bekerja efektif pada pH 4,5-4,9 dan masih aktif pada pH 5,5 Jika digunakan nilai pH 5,5 dapat terjadi endapan aluminium hydroksida dengan potassium alum yang kelihatan putih pada film
    • Aluminium chloride Daya penyamaknya sangat singkat Biasanya di kombinasikan dengan ammonium thiosulfate.

Demikianlah latihan soal radiologi dari ukom-radiografer.blogspot.com yang berjudul yaitu Soal Uji Kompetensi Radiografi (Processing Film Radiografi) Edisi 11. Semoga apa yang telah kami sajikan dan berikan untuk teman-teman diatas dapat bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya, sampai jumpa lagi yaa.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon